PEMERIKSAAN
MAKROSKOPIS URINE
Syarat sampel urine :
Ø Urine sewaktu / urine acak (random).
Urine sewaktu adalah urine yang dikeluarkan setiap saat dan tidak ditentukan secara khusus.
Mungkin sampel encer, isotonik, atau hipertonik dan mungkin mengandung sel darah putih, bakteri, dan epitel squamosa sebagai kontaminan.
Urine sewaktu adalah urine yang dikeluarkan setiap saat dan tidak ditentukan secara khusus.
Mungkin sampel encer, isotonik, atau hipertonik dan mungkin mengandung sel darah putih, bakteri, dan epitel squamosa sebagai kontaminan.
Ø Urine pagi
Pengumpulan sampel pada pagi hari setelah bangun tidur, dilakukan sebelum makan atau menelan cairan apapun.
Urine satu malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan yang lama, sehingga unsure-unsur yang terbentuk mengalami pemekatan.
Urine pagi baik untuk pemeriksaan sedimen dan pemeriksaan rutin serta tes kehamilan berdasarkan adanya HCG (human chorionic gonadothropin) dalam urine.
Pengumpulan sampel pada pagi hari setelah bangun tidur, dilakukan sebelum makan atau menelan cairan apapun.
Urine satu malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan yang lama, sehingga unsure-unsur yang terbentuk mengalami pemekatan.
Urine pagi baik untuk pemeriksaan sedimen dan pemeriksaan rutin serta tes kehamilan berdasarkan adanya HCG (human chorionic gonadothropin) dalam urine.
Ø Urine 24 jam
Urine yang dikeluarkan selama 24 jam terus -menerus dan dikumpulkan dalam satu wadah.
Urine yang dikeluarkan selama 24 jam terus -menerus dan dikumpulkan dalam satu wadah.
PEMERIKSAAN
MIKROSKOPIS URINE
Syarat pemeriksaan sedimen urine :
Ø Urine segar atau urine yang
dikumpulkan dengan pengawet formalin,karena:
Unsur-unsur sedimen urine belum rusak.
Ø Yang paling baik adalah urine pekat
(urine dengan berat jenis 1023 atau lebih,urine tersebut didapatkan pagi
hari),karena :
Unsure sedimen urine belum rusak,lisis/pecah.
PEMERIKSAAN
PROTEIN DALAM URINE
A.
Syarat Urine
a. Urine
harus jernih dan segar
Alasan : Jika urine keruh maka hasil
pemeriksaan menjadi ( +) palsu, karena hasil dibaca terhadap kekeruhan yang
terjadi.
b. Urine
harus asam
Alasan : - pada urine asam protein akan
mudah mengendap sehingga hasil pemeriksaan menjadi (-)palsu.
B.
Botol Penampung dan Alat harus bersih
Alasan
: jika kotor akan menyebabkan hasil pemeriksaan (+) palsu karena terjadi
kekeruhan dalam urine.
PEMERIKSAAN
REDUKSI
A.
Syarat Urine
a. Harus
segar
Alasan : jika urine lama bakteri akan
berkembangbiak sehingga glukosa dirubah menjadi asam piruvat dan asam laktat.
Dan menyebabkan hasil pemeriksaan menjadi (-) palsu.
b. Urine
jernih
Alasan : jika urine keruh akan
mengacaukan, hasil pemeriksaan menjadi (+) palsu.
c. Urine
tidak mengandung kadar protein tinggi
Alasan : jika protein tinggi akan
mereduksi sehingga pada pemeriksaan ini menyebabkan (+)palsu
B.
Karena pembacaan secara semi
kuantitatif, maka :
Perbandingan
reagen dengan urine harus sesuai.
Sebab
: reagent kurang menyebabkan (+) palsu dan reagent lebih menyebabkan (-) palsu.
C.
Pemanasan urine harus mendidih betul :
Karena pemanasan kurang dari 2 menit menyebabkan
hasil (-) palsu dan pemanasan lebih dari 2 menit menyebabkan hasil (+) palsu.
PEMERIKSAAN
BENDA-BENDA KETON
Syarat urine :
Urine segar : zat-zat
keton belum menguap.
Pada pemeriksaan
Gerhart
·
Penyebab hasil (+) palsu : fenol,
salisiat-salisiat, antipyrin natrium carbonat.
·
Penyebab hasil (-) palsu : fenil alanin
yang memberikan warna hijau (tapi zat ini jarang ada).
·
PEMERIKSAAN
BILIRUBIN
Syarat sampel :
Ø Urine
segar
bilirubin
belum teroksidasi menjadi biliverdin
Ø Botol
penampung urine coklat
Untuk
mengurangi oksidasi
PEMERIKSAAN UROBILINOGEN
Syarat sampel
:
Ø Syarat
urine
1. Urine
segar : urobilinogen belum
teroksidasi menjadi urobilin.
2. Urine
dengan pengawet Na2CO3
3. Urine
segar yang diekskresikan sore hari
Ø Botol
penampung coklat
Untuk
menghindari oksidasi urobilinogen
menjadi urobilin
Penyebab hasil (-) palsu : Urine lama : urobilinogen
teroksidasi menjadi urobilin sehingga urobilin tidak dapat bereaksi dengan
reagen erlich.
Penyebab hasil (+) palsu : porfobilinogen
PEMERIKSAAN UROBILIN
Syarat sampel urine :
1. urine
segar : urobilinogen belum teroksidasi menjadi urobilin.
2. Urine
lama : lebih bermakna disebabkan kemukiman seluruh urobilinogen sudah
teroksidasi menjadi urobilin.
Penyebab(+)palsu
: riboflavin, mereurochrom, erytrosin, eosin fluorecein acryflavin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar